Ajax Amsterdam mengakhiri turnya di Indonesia dengan menghadapi
Persib Bandung. Tim asuhan Frank de Boer itu harus puas meraih hasil
imbang 1-1 pada laga yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Rabu
(14/5) malam.
Pelatih Persib, Djajang Nurjaman, mengakui mendapatkan pelajaran
berharga dari uji coba tersebut, untuk bekal menghadapi putaran kedua
Indonesia Super League (ISL) 2014. Terutama dalam hal rotasi pemain.
Pasalnya, pada laga tersebut pelatih berusia 52 tahun itu melakukan
beberapa eksperimen skema yang tak biasa.
Di lini belakang,
pelatih yang akrab disapa Djanur itu menduetkan Vladimir Vujovic dan
Abdul Rahman. Sebelumnya, Vujovic lebih sering diduetkan dengan Achmad
Jufriyanto. Selain itu, di lini tengah, Djanur juga langsung memainkan
empat gelandang sekaligus, yakni Hariono, Taufiq, Firman Utina, dan
Makan Konate.
"Abdul Rahman cukup bagus hanya kesempatan saja
yang kurang. Pengertian antara dia dengan Vujovic juga bagus. Saya bisa
melakukan perubahan komposisi dan itu bagus. Ke depan bisa melakukan
rotasi dan improvisasi jadi lebih leluasa," ujarnya.
Di samping itu, Djanur juga tak lupa mengucapkan selamat kepada para
pemainnya yang berhasil mengimbangi klub juara Eredivisie musim ini
tersebut.
"Ini hasil yang bagus. Saya sendiri jadi asisten pelatih saat Persib
melawan AC Milan dan kita kalah telak 8-0. Sekarang ada kemajuan bisa
menahan Ajax," tutur Djanur.
"Dengan permainan cukup disiplin, pemain bisa menjalankan instruksi sebaik-baiknya. Kami bisa melakukan counter-attack. Saya cukup puas karena pemain disiplin pada instruksi dan hasilnya cukup membanggakan," tambah Djanur.
Tak cukup sampai disitu, mantan pelatih Pelita Jaya Karawang itu pun
merasa bangga para pemainnya berani duel, dan memainkan umpan satu-dua
serta mampu menguasai ball possession untuk menarik keluar lawannya. "Ini kepercayaan diri yang bagus," ujarnya.
Namun begitu, pelatih asal Majalengka itu mengakui tim asuhannya kerepotan meladeni operan-operan pendek dari para pemain de Amsterdammers.
"Saya pikir Ajax tampil lebih baik dari sebelumnya. Sehingga kami
harus cepat mengikuti dan menutup pergerakan mereka," pungkasnya.
(gk-52)