Popular Post

Posted by : Unknown Selasa, 10 Juni 2014

Jacksen F Tiago: Bibit di Indonesia Tidak Kalah dari BrasilJacksen F Tiago berkesimpulan, bibit-bibit pesepak bola muda di Indonesia tidak kalah dengan di negaranya, Brasil. Fakta ini ditemukannya selama 20 tahun menjalani karier sebagai pemain dan pelatih di Indonesia.

Menurut Jacksen, ketika pertama kali menjejakkan kakinya di Indonesia 1994 lalu bersama Petrokimia Putra, dia sama sekali buta dengan sepak bola Indonesia.

Seiring perjalanan waktu dan 20 tahun berkiprah sebagai pemain dan pelatih, dia akhirnya bisa memahami sepak bola Indonesia terutama soal bibit-bibit mudanya.

Pelatih Persipura Jayapura ini mengatakan, Indonesia merupakan negeri yang besar dan memiliki talenta-talenta muda sepak bola yang hebat. Hanya saja, potensi ini belum dimaksimalkan untuk melahirkan bintang-bintang sepak bola besar. Padahal, bakat sepak bola bisa menjadi sebuah kekuatan jika dibina dan dikelola dengan baik sejak dini.
"Bakat pesepak bola Indonesia tidak kalah dengan negara lain, seperti di negara saya. Tinggal bagai mana membina pemain dengan baik agar bisa tumbuh menjadi pemain besar," ujarnya usai acara Drawing Aqua Danone National Cup 2014 di Grand Ballroom Kemphinsky, Jakarta, belum lama ini.
Jacksen yang juga didaulat menjadi Pelatih Danone National Cup 2014 menambahkan, Indonesia memiliki prestasi di kelompok umur. Itu bisa terlihat di Timnas U-19.

Menurut dia, skuat Garuda Jaya sudah menunjukkan bagai mana Indonesia memiliki talenta-talenta muda dalam sepak bola. Ia yakin, dengan kekuatan dan komitmen kuat, Timnas U-19 mampu meraih juara di Piala AFC U-19 2014.

"Saya sebagai pelatih asal Brazil yakin kalau berkomitmen, Indonesia punya kekuatan. Ini sesuatu yang nyata, seperti tim yang dibina Indra Sajfri. Ini sesuatu yg luar biasa," ujarnya.

Jacksen menambahkan, hal positif yang diusung tim Garuda Jaya, julukan Timnas U-19, bisa menularkan kesuksesan kepada tim lainnya.

"Semoga saja hal positif yang diraih Indra Sjafri bisa memberikan semangat bagi anak-anak mencapai hasil positif," ujarnya.

Ia menegaskan, prestasi sepak bola itu bukan ditentukan berdasarkan tinggi-rendah atau besar kecilnya postur pemain. Yang penting, bagai mana bermain sepak bola dengan otak.
"Sepak bola itu bermain dengan otak. Bukan soal postur tubuh," pungkasnya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Official Blog Nusantara - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -